Rabu, 05 Juni 2013

kutukan keris empu gandring ataukah karma cinta berdarah?

imge ilustrasi :http://my-nanako.blogspot.com
Keris empu gandring merupakan salah satu keris paling tersohor di negeri nusantara ini.keris ini mempunyai pengaruh yang besar dalam terbentuknya kerajaan singosari.dan tentu yang lebih sering kita dengar adalah kutukan dari keris ini.

Sebelum pembahasan lebih lanjut saya akan mengulas beberapa tokoh yang  mempunyai Andil dalam kisah ini.

1.    Ken Arok
Ken Arok adalah putra Gajah Para dari desa campara dan Ken Endok dari desa pangkur. Gajah adalah nama jabatan setara wedana (pembantu adipati) pada era kerajaan Kediri. Sebelum Ken Arok lahir ayahnya telah meninggal dunia saat ia dalam kandungan, dan saat itu Ken Ndok telah direbut oleh raja Kediri. Oleh ibunya, bayi Ken Arok dibuang di sebuah pemakaman, hingga kemudian ditemukan dan diasuh oleh seorang pencuri bernama Lembong.

image :dekka-93.deviantart.com
Ken Arok tumbuh menjadi berandalan yang lihai mencuri dan gemar berjudi, sehingga membebani Lembong dengan banyak hutang. Lembong pun mengusirnya. Ia kemudian diasuh oleh Bango Samparan, seorang penjudi dari desa Karuman (sekarang Garum-Blitar) yang menganggapnya sebagai pembawa keberuntungan.namun Ken Arok tidak betah hidup menjadi anak angkat Genukbuntu, istri tua Bango Samparan. Ia kemudian bersahabat dengan Tita, anak kepala desa Siganggeng, Keduanya pun menjadi pasangan perampok yang ditakuti di seluruh kawasan Kerajaan Kadiri.

Akhirnya, Ken Arok bertemu seorang brahmana dari India bernama Lohgawe, yang datang ke tanah Jawa mencari titisan Wisnu. Dari ciri-ciri yang ditemukan, Lohgawe yakin kalau Ken Arok adalah orang yang dicarinya Atas bantuan Lohgawe ini, Ken Arok dapa t diterima bekerja sebagai pengawal Tunggul Ametung.seorang akuwwu di Tumapel (cikal bakal Singosari).

Ken Arok kemudian tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul Ametung yang cantik. Apalagi Lohgawe juga meramalkan kalau Ken Dedes akan menurunkan raja-raja tanah Jawa. Hal itu semakin membuat Ken Arok berhasrat untuk merebut Ken Dedes, meskipun tidak direstui Lohgawe.

2.    Ken Dedes
Ken Dedes adalah anank dari empu purwa seorang pendeta budha dari desa panawijen. Ia merupakan  leluhur atau cikal bakal dari raja – raja majapahit. Pada suatu hari Tunggul Ametung akuwu Tumapel singgah di rumahnya. Tunggul Ametung jatuh hati padanya dan segera mempersunting gadis itu. Karena saat itu ayahnya sedang berada di hutan, Ken Dedes meminta Tunggul Ametung supaya sabar menunggu. Namun Tunggul Ametung tidak kuasa menahan diri. Ken Dedes pun dibawanya pulang dengan paksa ke Tumapel untuk dinikahi.
Ketika Mpu Purwa pulang ke rumah, ia marah mendapati putrinya telah diculik. Ia pun mengutuk barangsiapa yang telah menculik putrinya, maka ia akan mati akibat kecantikan
Ken Dedes.
image:jakartabytrain.com

Untuk merebut ken Dedes dari tunggul Ametung, ken Arok berencana membunuh tunggul ametung dan menggantikanya menjadi suami ken dedes sekaligus menggantikanya menjadi seorang akuwwu. Oleh karena itu dia butuh pusaka yang ampuh, kemudian dia memesan sebuah keris kepada Mpu Gandring dari desa lulumbang, keris ini terbuat dari batu meteor yang sangat kuat dan mempunyai kekuatan magis yang tinggi.sebenarnya keris ini belum jadi dengan sempurna namun ken arok sudah tidak sabar untuk membawa dan menguji Keris tersebut,karena belum selesai di buat mpu gandring tidak mengijinkan keris itu di bawa ken arok,kemudian saat lengah Keris tersebut ditusukkannya pada Mpu Gandring. Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok.

Sebelum Ken Arok membunuh Tunggul Ametung, keris ini dipinjamkan kepada rekan kerjanya, yang bernama Kebo Ijo yang tertarik dengan keris itu dan selalu dibawa-bawanya kemana mana untuk menarik perhatian umum. Bagi Ken Arok sendiri, peminjaman keris itu adalah sebagai siasat agar nanti yang dituduh oleh publik Tumapel adalah Kebo Ijo dalam kasus pembunuhan yang dirancang sendiri oleh Ken Arok. Siasatnya berhasil dan hampir seluruh publik Tumapel termasuk beberapa pejabat percaya bahwa Kebo Ijo adalah tersangka pembunuhan Tunggul Ametung. Ken Arok yang saat itu adalah orang kepercayaan Tunggul Ametung langsung membunuh Kebo Ijo yang konon, dengan keris pusaka itu.
image:rumahmayanglee.blogspot.com

Malam berikutnya, Ken Arok mencuri keris pusaka itu dari tangan Kebo ijo yang sedang mabuk arak. Ia lalu menyusup ke kamar tidur Tunggul Ametung dan membunuh majikannya itu di atas ranjang. Ken Dedes menjadi saksi pembunuhan suaminya. Namun hatinya luluh oleh rayuan Ken Arok, Dalam kisah kematian Ken Arok dapat ditarik kesimpulan kalau Ken Dedes merupakan saksi mata pembunuhan Tunggul Ametung. Anehnya, ia justru rela dinikahi oleh pembunuh suaminya itu. Hal ini membuktikan kalau antara Ken Dedes dan Ken Arok sesungguhnya saling mencintai, sehingga ia pun mendukung rencana pembunuhan Tunggul Ametung

Setelah membunuh Tunggul Ametung, Ken Arok mengambil jabatannya, memperistri Ken Dedes yang saat itu sedang mengandung dan memperluas pengaruh Tumapel sehingga akhirnya mampu menghancurkan Kerajaan Kediri. Ken Arok sendiri akhirnya mendirikan kerajaan Singhasari.
Rupanya kasus pembunuhan ini tercium oleh Anusapati, anak Ken Dedes dengan ayah Tunggul Ametung. Anusapati, yang diangkat anak oleh Ken Arok mengetahui semua kejadian itu dari ibunya, Ken Dedes dan bertekat untuk menuntut balas. Anusapati akhirnya merancang pembalasan pembunuhan itu dengan menyuruh seorang pendekar sakti kepercayaannya, Ki Pengalasan.
Anusapati menyerahkan keris kepada Ki Pengalasan yang menurut bahasa sekarang, bertugas sebagai “eksekutor” terhadap Ken Arok. Tugas itu dilaksanakannya, dan untuk menghilangkan jejak, Anusapati membunuh Ki Pengalasan dengan keris itu.

Anusapati mengambil alih pemerintahan Ken Arok, namun tidak lama. Karena Tohjaya, Putra Ken Arok dari Ken Umang akhirnya mengetahui kasus pembunuhan itu. Dan Tohjaya pun menuntut balas.
Tohjaya mengadakan acara Sabung Ayam kerajaan yang sangat digemari Anusapati. Ketika Anusapati lengah, Tohjaya mengambil keris Mpu Gandring tersebut dan langsung membunuhnya di tempat. Tohjaya membunuhnya berdasarkan hukuman dimana Anusapati diyakini membunuh Ken Arok. Setelah membunuh Anusapati, Tohjaya mengangkat dirinya sebagai raja menggantikan Anusapati.
Tohjaya sendiri tidak lama memerintah. Muncul berbagai ketidak puasan baik dikalangan rakyat dan bahkan kalangan elit istana yang merupakan keluarganya dan saudaranya sendiri, diantaranya Mahisa Campaka dan Dyah Lembu Tal. Ketidakpuasan dan intrik istana ini akhirnya berkobar menjadi peperangan yang menyebabkan tewasnya Tohjaya.Tohjaya, putera Ken Arok dari selirnya Ken Umang tidak terbunuh oleh keris ini, namun terluka oleh lembing, dan akhirnya tewas karena luka-lukanya
 Setelah keadaan berhasil dikuasai, tahta kerajaan akhirnya dilanjutkan oleh Ranggawuni yang memerintah cukup lama dan dikatakan adalah masa damai kerajaan Singashari. Sejak terbunuhnya Tohjaya, Keris Mpu Gandring hilang tidak diketahui rimbanya.
Setelah mengamati kisah di atas dengan seksama dapat di tarik kesimpulan :
  • Ada cinta segi tiga atau cinta terselubung antara Ken Arok dan Ken Dedes dan tunggul ametung ,sehingga ken Dedes pun mendukung KenArok untuk membunuh Tunggul Ametung.
  • Terbunuhnya Ken Arok dan bebrapa putranya bukan hasil dari kutukan yang di ucapkan mpu gandring sebelum meninggal.karena kutukan mpu gandring bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa dari Ken Arok  dan tujuh turunanya, sedangkan yang menjadi tumbal keris itu adalah :
1.    Mpu Gandring, Sang Pembuat Keris.
2.    Kebo Ijo, rekan Ken Arok.
3.    Tunggul Ametung, Penguasa Tumapel saat itu.
4.    Ken Arok, Pendiri Kerajaan Singasari.
5.    Ki Pengalasan, pengawal Anusapati yang membunuh Ken Arok
6.    Anusapati, Anak Ken Dedes yang memerintah Ki Pengalasan membunuh Ken Arok.

  •  Jika Dendam di Balas dengan dendam maka tidak akan ada habis nya meskipun sudah menelan korban Tujuh turunan.
sumber : wikipedia - http://misteridunia.wordpress.com




2 komentar:

salamah mengatakan...

detail dan informatif ulasannya, makasih infonya Gan..

eagle01 mengatakan...

terimakasih atas kunjungan nya.

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost